Senin, 04 Juli 2011

Tetes Air...

/1/
Kutanyakan pada embun di manakah mereka ingin menjadi butir air, di manakah tempat paling indah yang mereka bayangkan menjadi kenangan paling manis. Menjadi tetesan paling indah sebelum matahari menjemputnya ke angkasa. Di sudut matamu, gumam embun padaku.
Setiap kali kau memandangku, embunembun itu mengerling bahagia.
/2/
Aku bercermin pada sebuah kata dan melihat butiran air di balik tiap hurufnya, sebuah kata bercerita tentang hujan dan kau menyelinap tiap bulirnya — membuat hujan menjadi peman dangan paling menyenangkan bagiku.
/3/
Sehabis mandi. Parasmu ranum dan menyegarkan. Lalu butir butir air bagai menuruni celah lembah, mengerling padaku. Tibatiba aku terhanyut di sungai tanpa dasar. Tenggelam di dadamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar