Tiba-tiba aku teringat pada kopi pagi yang asapnya sewangi tubuhmu
juga pada matahari yang hangatnya sehangat pelukanmu
kulihat bunga-bunga memenuhi bumi, kegembiraannya seperti ceria wajahmu
pandanganku menyisir bulu alismu, helai demi helai, dan berhenti tepat di matamu.
juga pada matahari yang hangatnya sehangat pelukanmu
kulihat bunga-bunga memenuhi bumi, kegembiraannya seperti ceria wajahmu
pandanganku menyisir bulu alismu, helai demi helai, dan berhenti tepat di matamu.
… lalu segalanya seluas bola matamu. Yang merahasiakan cinta dalam kerling rindu
seperti langit merahasiakan semesta dalam dinding biru.
seperti langit merahasiakan semesta dalam dinding biru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar